UPGRADE wawasan Moms seputar tumbuh kembang Si kecil supaya menjadi
ANAK CERDAS SERBA BISA.
Periode usia dini
merupakan masa emas bagi tumbuh kembang anak. Pada fase ini, otak anak
berkembang sangat pesat dan responsif terhadap berbagai rangsangan dari
lingkungan. Oleh karena itu, memahami dan memberikan stimulasi sensorik dan
motorik yang tepat sangat penting untuk mendukung perkembangan fisik, kognitif,
sosial, dan emosional anak secara menyeluruh.
Memahami stimulasi
sensorik dan motorik bukan hanya soal mengajarkan anak bergerak dan bermain.
Ini adalah cara orang tua membentuk masa depan anak melalui pengalaman awal
yang kaya, positif, dan bermakna. Dengan stimulasi yang tepat, anak tumbuh
lebih sehat, cerdas, mandiri, dan siap menghadapi dunia. Yuk, simak
penjelasannya berikut ini!
Stimulasi
sensorik adalah rangsangan terhadap pancaindra anak (penglihatan, pendengaran,
penciuman, peraba, dan perasa) agar anak dapat mengenali, memahami, dan
merespons lingkungan sekitarnya. Berikut ini beberapa jenis stimulasi sensorik
yang wajib dipahami setiap orang tua menurut Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) dan American Academy of Pediatrics (AAP).
·
Penglihatan
-
Mengajak anak melihat berbagai warna cerah,
bentuk, dan objek yang berbeda.
-
Menggunakan mainan atau gambar dengan kontras
tinggi untuk menarik perhatian anak.
·
Pendengaran
-
Memperkenalkan suara-suara alam, musik, atau
suara binatang.
-
Mengajak anak bermain dengan alat musik
sederhana, seperti drum kecil atau marakas.
·
Peraba
-
Memperkenalkan berbagai tekstur, seperti kain
halus, kasar, licin, atau berbulu.
-
Memberikan mainan yang dapat diraba, seperti
bola empuk atau boneka berbulu.
·
Penciuman dan Perasa
-
Mengenalkan anak pada aroma makanan yang
berbeda atau bau-bauan alami seperti bunga.
-
Mencoba makanan dengan rasa berbeda (manis,
asam, pahit, gurih) untuk melatih indera perasa mereka.
Stimulasi
motorik berfokus pada pengembangan keterampilan fisik anak, seperti
keterampilan motorik kasar (gerakan besar tubuh) dan motorik halus (gerakan
yang lebih terperinci dan tepat, seperti menulis atau menggenggam). National
Institute of Child Health and Human Development (NICHD) menjelaskan bahwa
stimulasi motorik terbagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus
dengan penjelasan sebagai berikut:
· Motorik
Kasar (Gross Motor Skills)
Keterampilan motorik kasar melibatkan gerakan besar yang
melibatkan otot-otot besar. Stimulasi motorik kasar mencakup:
-
Merangkak dan berjalan
-
Berlari, melompat, dan bersepeda
-
Bermain bola atau melempar benda untuk
meningkatkan koordinasi tangan dan mata.
· Motorik
Halus (Fine Motor Skills)
Keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang lebih
kecil dan presisi. Beberapa kegiatan untuk melatih motorik halus adalah:
-
Menyusun balok, meronce manik-manik, atau
menggambar
-
Menyobek kertas, mewarnai, atau menggunting
-
Menggunakan alat makan dengan benar, seperti
sendok atau garpu.
Stimulasi sensorik
dan motorik bisa dimulai sejak bayi lahir, meskipun intensitas dan jenis
stimulasi akan bervariasi sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak,
misalnya:
1.
Bayi (0-12 bulan) Moms dan Dads bisa fokus
pada stimulasi sensorik, seperti mengajak bayi mendengarkan musik atau
memperkenalkan tekstur.
2.
Pada balita (1-3 tahun) bisa melatih
stimulasi motorik kasar dan halus, seperti bermain bola atau menggambar.
3.
Untuk anak-anak usia 4-5 tahun, maka
stimulasi dilakukan lebih lanjut dengan kegiatan yang melibatkan keterampilan
motorik halus, seperti meronce atau menulis.
Beberapa aktivitas
yang bisa Moms dan Dads coba untuk melatih kemampuan sensorik dan motorik Si
Kecil antara lain:
-
Gunakan mainan yang mengeluarkan suara atau
bertekstur berbeda untuk merangsang indera anak.
- Mainan berbentuk balok atau puzzle dapat melatih motorik halus, sedangkan bola besar atau ayunan dapat melatih motorik kasar.
Coba ajak anak berjalan-jalan di taman atau pantai untuk merangsang indera penglihatan dan pendengaran. Aktivitas fisik seperti ini juga melatih motorik kasar.
Cobalah memperkenalkan makanan dengan berbagai rasa dan tekstur. Membiarkan anak mencicipi makanan dengan berbagai rasa akan membantu stimulasi sensoriknya.
Biarkan anak membantu dalam kegiatan sederhana seperti membersihkan meja atau merapikan mainan. Ini melatih keterampilan motorik halus, seperti menggenggam dan memindahkan barang kecil.
Bermain
dengan air atau pasir dapat membantu anak mengembangkan kemampuan sensorik
peraba. Mereka bisa merasakan tekstur, suhu, dan konsistensi yang berbeda.
Stimulasi sensorik
dan motorik memang penting untuk tumbuh kembang anak, tetapi tidak akan optimal
tanpa didukung oleh pemenuhan gizi yang seimbang. Gizi yang cukup dan sesuai
kebutuhan usia berperan besar dalam mendukung perkembangan fungsi otak, otot,
saraf, serta kekebalan tubuh anak.
Gizi yang baik
berarti kebutuhan nutrisi anak terpenuhi secara seimbang, baik dari
makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) maupun mikronutrien (vitamin dan
mineral), sesuai dengan usia, berat badan, aktivitas fisik, dan kondisi
kesehatan anak. Selain memberikan makanan bergizi seimbang, Moms bisa
melengkapi kebutuhan gizi Si Kecil dengan memberikan susu HealthyWay KIDS
setiap harinya.
Susu HealthyWay KIDS
mengandung formula BioShield A+ dengan berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan
untuk mendukung proses tumbuh kembang anak-anak, seperti:
1.
Digestive A+ dengan kandungan FOS Inulin tertinggi
di antara susu pertumbuhan lainnya yang dapat menunjang pertumbuhan bakteri
baik dalam usus lebih cepat dan lebih banyakuntuk menjaga kesehatan sistem
pencernaan Si Kecil. Pencernaan sehat, investasi penting untuk dukung daya
tahan dan kecerdasan si kecil.
2.
Immune A+ dengan tinggi vitamin C, D3, E, dan
Zinc yang membantu menjaga daya tahan tubuh Si Kecil.
3.
Smart A+ dengan Cod Liver Oil, Tinggi DHA,
ALA, dan LA untuk mengoptimalkan kecerdasan anak dan mendukung kemampuan
motorik serta sensorik Si Kecil.
Susu HealthyWay KIDS hadir dalam dua varian,
yaitu HealthyWay KIDS 1+ untuk anak usia 1-3 tahun dan HealthyWay KIDS 3+ untuk
anak usia 3tahun ke atas. Kedua varian susu HealthyWay KIDS ini tersedia dalam
dua rasa, yaitu Madu dan Vanilla yang disukai anak-anak.
HealthyWay KIDS, Investasi no 1 Anak Cerdas
Serba Bisa.
Artikel Lainnya: Anak Mual Saat Makan? Yuk, Cari Tahu Penyebab dan Solusinya