UPGRADE wawasan Moms seputar tumbuh kembang Si kecil supaya menjadi
ANAK CERDAS SERBA BISA.
Setiap orang tua tentu ingin melihat Buah Hatinya tumbuh cerdas dan semangat belajar. Namun, tahukah Moms kalau peran orang tua dalam proses belajar anak bukan hanya sekadar duduk menemani mereka mengerjakan PR? Lebih dari itu, dukungan orang tua bisa menjadi sumber semangat, motivasi, sekaligus pondasi yang membuat anak merasa percaya diri dalam menghadapi tantangan belajar sehari-hari. Dengan cara yang sederhana tapi konsisten, Moms bisa membantu Si Kecil menjadikan belajar sebagai aktivitas yang menyenangkan, bukan beban, lho!
Seorang anak belajar tidak hanya dari sekolah dan guru, tetapi juga dari lingkungan rumah. Orang tua adalah contoh pertama yang mereka lihat setiap hari. Kehadiran, perhatian, dan cara orang tua mendampingi anak dapat memengaruhi motivasi belajar serta rasa percaya diri anak dalam menghadapi tantangan akademik.
Melansir laman The Annie E.Casey Foundation, peran orang tua dalam proses belajar anak sangat penting dalam menentukan keberhasilan akademik maupun perkembangan emosionalnya. Banyak yang mengira orang tua cukup menemani anak saat belajar, padahal dukungan yang dibutuhkan jauh lebih luas, mencakup aspek psikologis, emosional, hingga pembentukan kebiasaan belajar yang positif.
Anak-anak yang menghabiskan tahun-tahun awal mereka belajar dalam lingkungan yang positif dan produktif bisa merasakan beberapa manfaat seperti:
- Lebih kecil kemungkinannya untuk mengulang kelas
- Lebih siap secara akademis untuk kelas-kelas berikutnya
- Lebih besar kemungkinannya untuk lulus dari sekolah menengah atas
- Memiliki masa depan yang cerah dan penghasilan yang lebih tinggi di tempat kerja
Menemani anak saat belajar memang penting, tetapi peran orang tua lebih luas dari itu. Orang tua sebaiknya menjadi fasilitator, motivator, sekaligus pendamping emosional yang membantu anak berkembang sesuai potensinya.
Dengan menjalankan peran orang tua dalam proses belajar anak secara aktif, Si Kecil tidak hanya lebih siap menghadapi ujian di sekolah, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan cinta belajar. Beberapa betuk peran orang tua dalam mendampingi anak belajar antara lain:
Anak membutuhkan rasa aman dan dihargai. Ketika orang tua menunjukkan kepedulian dan memberikan semangat, anak akan merasa lebih percaya diri untuk belajar dan berusaha.
Menyediakan ruang belajar yang tenang, rapi, dan bebas distraksi dapat meningkatkan konsentrasi anak. Dukungan ini sederhana, tapi sangat berpengaruh lho, Moms!
Orang tua berperan dalam membantu anak mengatur jadwal belajar, istirahat, dan bermain. Rutinitas yang konsisten melatih anak menjadi disiplin dan mandiri.
Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Ketika orang tua menunjukkan minat untuk membaca, belajar hal baru, atau berdiskusi, anak akan terdorong mencontohnya.
Peran orang tua bukan hanya memberi jawaban, tapi juga menuntun anak untuk berpikir kritis, mencari tahu, dan menemukan solusi sendiri.
Komunikasi yang baik antara orang tua dan guru akan membantu memantau perkembangan anak secara menyeluruh, baik akademik maupun sosial.
Memberikan pujian pada anak saat belajar bukan hanya soal memuji hasil, tapi juga menghargai usaha dan prosesnya. Dengan pujian yang tepat, anak akan merasa lebih percaya diri, termotivasi untuk terus mencoba, fokus belajar lebih baik, dan sekaligus memperkuat hubungan hangat dengan orang tua. Jadi, kata-kata positif kecil dari Moms dan Dads bisa berdampak besar bagi perkembangan belajar anak.
Selain dukungan emosional dan pendampingan belajar, salah satu peran orang tua dalam proses belajar anak yang juga tak kalah pentingnya adalah menyediakan asupan gizi seimbang untuk anak. Nutrisi yang tepat berpengaruh besar pada konsentrasi, daya ingat, hingga energi anak saat belajar. Kekurangan gizi bisa membuat anak cepat lelah, sulit fokus, bahkan mudah sakit, sehingga proses belajarnya terganggu.
Dengan memberikan makanan bergizi seimbang, seperti sumber protein, karbohidrat kompleks, sayur, buah, dan cairan yang cukup, orang tua turut membantu otak anak bekerja lebih optimal. Dukungan nutrisi ini bukan hanya menjaga kesehatan fisik, tapi juga mendukung perkembangan mental dan emosional yang diperlukan dalam proses belajar sehari-hari.
Selain makanan bergizi seimbang, pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh Si Kecil ya, Moms. Pasalnya, hidrasi yang cukup juga sangat berpengaruh pada konsentrasi anak saat belajar. Anjuran asupan air minum harian untuk anak usia sekolah menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) berdasar Angka Kecukupan Gizi (AKG) sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan air minum harian untuk anak balita (usia 1–5 tahun), kebutuhan cairan tergantung pada usia, berat badan, aktivitas, dan kondisi lingkungan (misalnya cuaca panas). Berikut panduan umum yang direkomendasikan oleh Kemenkes dan WHO:
- Usia 1–3 tahun: sekitar 1–1,3 liter per hari (sekitar 4–5 gelas).
- Usia 4–5 tahun: sekitar 1,3–1,5 liter per hari (sekitar 5–6 gelas).
Selain air mineral, Moms juga bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh Si Kecil dengan memberikan susu sebagai menu pelengkapnya. Memberikan susu pada anak bukan hanya soal menambah asupan kalsium, tapi juga mendukung proses belajarnya sehari-hari.
Melansir Tempo.co, susu mengandung nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral yang membantu otak anak tetap aktif dan fokus. Protein dan vitamin B12 dalam susu membantu pembentukan sel saraf dan meningkatkan kemampuan memori anak, sehingga belajar lebih optimal.
Kandungan kalsium dan vitamin D yang ada di susu membantu saraf bekerja dengan baik, sehingga anak lebih mudah berkonsentrasi saat belajar di rumah atau di sekolah. Tak hanya itu saja, protein dan karbohidrat dalam susu memberi energi, membuat anak tetap aktif dan tidak cepat lelah saat mengikuti kegiatan belajar. Lebih lanjut lagi, kalsium dan fosfor membantu tulang anak tetap kuat, sehingga duduk atau bergerak saat belajar terasa nyaman.
Susu pertumbuhan yang bisa Moms sajikan sebagai menu pelengkap adalah susu HealthyWay KIDS yang mengandung berbagai nutrisi seperti:
- Formula BioShield A+ yang terdiri dari Digestive A+ dengan FOS Inulin tertinggi di antara susu pertumbuhan lainnya untuk pencernaan sehat
- Immune A+ dengan tinggi vit C, D3, E, Zinc untuk daya tahan kuat
- Smart A+ dengan COD Liver Oil, Tinggi DHA, ALA, LA untuk anak cerdas serba bisa
- Memiliki kandungan Asam Amino Triptofan yang tinggi untuk jaga mood baik anak
Susu HealthyWay KIDS tersedia dalam dua kategori, yaitu susu HealthyWay KIDS 1+ (untuk usia 1-3 tahun) dan HealthyWay KIDS 3+ (untuk usia 3-5 tahun), dengan varian rasa vanilla dan madu yang lezat. Agar kebutuhan gizi Si Kecil terpenuhi secara optimal, pastikan untuk memberikan susu sesuai dengan tahapan usianya ya, Moms.
Nah, setelah membaca mengenai peran orang tua dalam proses belajar anak di atas, Moms jadi tahu deh kalau menemani belajar anak itu bukan sekadar duduk bersama, tetapi juga memberi pujian, nutrisi, dan suasana nyaman dalam proses belajar Si Kecil setiap harinya. Dukungan orang tua membuat anak lebih percaya diri, semangat belajar, dan membentuk kebiasaan baik yang akan bermanfaat seumur hidup.
Yuk, dukung proses belajar Si Kecil dengan memenuhi kebutuhan gizinya, salah satunya dengan memberikan susu HealthyWay KIDS – pilihan susu yang jadi Investasi No. 1 untuk dukung Anak Cerdas Serba Bisa, Worth It!
Artikel Lainnya: Apa Itu FOS Inulin? Rahasia Perut Sehat dan Imun Kuat Si Kecil
Source:
-
Parental Involvement is Key to Student, Research
Shows. Retrieved on September 8th 2025. https://www.aecf.org/blog/parental-involvement-is-key-to-student-success-research-shows
-
How Milk Contributes to Healthy Child
Development. Retrieved on September 8th 2025. https://en.tempo.co/read/2014008/how-milk-contributes-to-healthy-child-development
-
How parents can support children’s online
learning. Retrieved on September 8th 2025. https://www.unicef.org/thailand/how-parents-can-support-childrens-online-learning
-
Parent Involvement and Children's Academic
and Social Development in Elementary School. Retrieved on September 8th
2025. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2973328/